Bagian tubuh yang tidak boleh dibekam |
Meskipun bekam merupakan cara pengobatan yang diajarkan
Rasulullaah tetapi tetap harus diketahui ilmunya secara lebih dalam dan harus
diketahui hal-hal yang dilarang di dalam bekam sehingga bekam akan benar-benar menjadi
pengobatan yang bisa diandalkan. Karena ketika kita tidak mengetahui ilmu bekam
secara menyeluruh terlebih ketika kita belajar otodidak tanpa guru, maka yang
terjadi adalah bekam akan membahayakan mereka yang dibekam.
Telah ada beberapa kasus mereka yang dibekam ternyata bukan
kesembuhan yang mereka dapatkan malah membuat penyakit yang baru. Contoh nya
seorang akhwat yang dibekam di daerah lutut dan langsung dibekam di lututnya
(bukan di sekitar lutut) yang ini merupakan daerah larangan bekam. Alhasil
akhwat tersebut menjadi lumpuh dan harus dirawat di RS dalam beberapa waktu.
Ada kasus lain seorang laki-laki yang dibekam tepat di daerah tulang belakangnya,
hasilnya yang bersangkutan tidak bisa melihat secara normal tetapi menjadi hanya
bisa menengok permanen ke salah satu arah.
Berikut ini titik larangan yang harus diketahui oleh para
pembekam. Diambil dari buku Uraian Kode Anatomi Hijamah karya Ust. Kathur
Suhardi dan Ustd. Aminah Syafa’ah:
1.
Pusat kelenjar limfe atau kelenjar getah bening
(nodi lymphatic) yang berada di enam tempat yaitu:
a. Nodi lymphatic cervicales. Posisinya berada di
leher samping bawah telinga kanan dan telinga kiri
b.
Nodi lymphatic axillares. Posisinya berada tepat
di ketiak kanan dan kiri
c.
Nodi lymphatic inguinales. Posisinya berada di
selangkangan depan, kanan dan kiri
d.
Otak kecil bagian bawah. Posisinya berada di
akhir tenggorok belakang bagian bawah
e.
Leher depan di bagian tenggorokan
f.
Hepar, hati kiri. Posisinya di ulu hati, lekukan
tulang iga tengah.
2.
Lutut belakang dan samping
3.
Tepat di sendi-sendi tulang besar
4.
Lubang-lubang alami seperti pusar, dubur,
putting payudara, telinga, dan lain-lain
5.
Samping mata dengan posisi terlalu dekat dengan
mata
6.
Tepat di varices, tumor, kanker, kista.
Dipijitpun tidak boleh di daerah ini.
7.
Bagian tubuh yang amat sakit karena asam urat
8.
Perut wanita hamil, terutama ketika kandungan
usia muda
9.
Titik yang sama kecuali setelah berlalu sekitar
1 bulan
Juga harus diperhatikan penyayatan terhadap:
1.
Penderita diabetes militus yang lukanya sulit
sembuh
2.
Orang yang darahnya terlalu cair
3.
Bagian wajah, seperti penderita sinusitis. Bagi
yang sudah mahir bisa menggunakan bisturi 11
4.
Penderita keloid
Jangan lakukan hijamah atau pembekaman di tempat-tempat
berikut ini:
1.
Tempat terbuka, seperti halaman, di pinggir
jalan
2.
Di tempat yang banyak debunya
3.
Di tempat yang terlalu kuat hembusan anginnya.
Jangan menyalakan kipas.
4.
Di tempat yang berada tepat di bawah blower AC.
Cup dan alat-alat hijama TIDAK BOLEH digunakan untuk orang
lain bagi mereka yang menderita penyakit berikut ini:
1.
Penderita hepatitis
2.
HIV atau AIDS
3.
Kecanduan Narkoba
JANGAN gunakan alat-alat ini ketika melakukan pembekaman:
1.
JANGAN gunakan SILET sebagai alat penyayat
meskipun baru dan sudah direndam di dalam alkohol atau diolesi alkohol. Karena
SANGAT BERBAHAYA bagi pasien. Sekali lagi SANGAT BERBAHAYA. Selain itu akan
sangat merugikan praktek hijamah secara umum
2.
JANGAN gunakan PISAU biasa tanpa proses
sterilisasi
3.
JANGAN gunakan TISSUE sebagai pembersih darah,
karena di dalam tisu terdapat pemutih dan akan berbahaya ketika pemutih
tersebut langsung menempel ketika sedang membersihkan daerah yang luka terkena
sayatan bekam
4.
JANGAN sampai kapas hidrofil bersentuhan
langsung dengan bekas sayatan. Lapisilah kapas hidrofil dengan kassa steril
5.
JANGAN gunakan kapas kecantikan sebagai
pembersih darah
6.
JANGAN gunakan kain biasa, kain kaos, meskipun
baru, sebagai pembersih darah
7.
JANGAN membuang darah, kapas, bisturi, jarum,
dan kassan steril bekas hijamah di tempat sampah, tetapi semua itu HARUS
DIBAKAR.
Berhati-hati dan waspadalah melakukan pembekaman terhadap:
1.
Mereka yang menderita Algophobia, yaitu orang
yang ketakutan karena rasa sakit atau nyeri
2.
Mereka yang badannya terlalu dingin atau terlalu
panas
3.
Mereka yang terlalu lemah fisiknya
4.
Mereka yang terkena salesma kronis
5.
Mereka yang terlalu lapar atau terlalu kenyang
6.
Mereka yang berpuasa syar’I di atas kira-kira
jam 9 pagi
7.
Mereka yang baru menjalani tranfusi darah, donor
darah atau cuci darah setelah 48 jam
8.
Wanita haid atau nifas yang terlalu banyak
mengeluarkan darah
9.
Mereka yang menderita anemia atau kurang darah
10.
Mereka yang memiliki HB terlalu rendah, seperti
penderita talasemia (kekurangan produksi hemoglobin dan eritrosit)
11.
Mereka yang memiliki darah yang terlalu cair
No comments:
Post a Comment