Allaah subhaanahu wata’aala
menciptakan kita dengan begitu sempurnanya. Sampai dengan detik ini tidak ada
satupun makhluk bagaimanapun smart dan jeniusnya bisa menciptakan sesuatu yang
menyamai manusia, bahkan menciptakan makhluk sekecil lalatpun sampai dengan
detik ini belum ada yang bisa bahkan tidak akan ada yang bisa sampai akhir
zaman nanti. Karena hanya Allaah lah yang maha menciptakan makhluk yang sempurna
dan tidak ada satupun yang bisa menyamai-Nya.
Pentingnya Ilmu Diagnosa Penyakit |
Setiap bagian badan memberikan alarm-nya sendiri-sendiri ketika tubuh kita sakit. Dapatkah diketahui orang tersebut sedang menderita sakit apa?. Dari semua ciri-ciri atau tanda-tanda yang disebutkan, kemungkinan besar orang tersebut sedang menderita flu atau pilek. Itulah tanda-tanda penyakit dan jika kita pelajari semua itu, berarti kita sedang mempelajari ilmu diagnosa. Hebatnya lagi dengan mengetahui, memahami, menguatkan ilmu diagnosa, kita akan lebih mudah mengetahui suatu penyakit dan tentunya akan lebih mudah untuk melakukan suatu pengobatan dan hasil akhirnya diharapkan kesembuhanpun akan lebih cepat diwujudkan.
Banyak sekali diagnosa penyakit yang bisa kita tangkap dari signal tubuh kita.
Kita bisa mendiagnosa penyakit melalui tangan, diagnosa muka dan warna wajah,
diagnosa lidah, diagnosa mata yang terbagi menjadi irridiology dan schlerology,
diagnosa keterkaitan antara satu organ dengan bagian tubuh lainnya dan lain
sebagainya. Semua jenis diagnosa di atas, jika kita pahami semuanya, akan
sangat mendukung penegakan kebenaran atau kemungkinan besar kebenaran atas
suatu penyakit yang sedang diderita. Jadi satu diagnosa dengan diagnosa lainnya
tidak ada yang bertolak belakang bahkan akan saling mendukung keyakinan akan
suatu penyakit.
Setelah kita mengetahui tentang
ilmu diagnosa, ilmu selanjutnya yang harus kita pelajari adalah ilmu penyembuhan
penyakit yang ini merupakan senjata para pengobat. Ilmu tersebut bisa berupa
ilmu tentang bekam, akupuntur, ilmu tentang herba, ilmu tentang pembentukan
tulang belakang (kiroprasi), ruqyah syar’iyyah, hipnoteraphy, egostate teraphy,
akupressure, pijat, SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique), dan lain
sebagainya. Semakin banyak kita mempunyai “senjata” dan “keahlian” dalam
mengobati pesakit maka biidznillaah ta’ala dengan izin Allaah akan lebih cepat
pesakit tersebut mencapai kesembuhannya.
Uniknya, ketika kita sudah
memahami dan mengilmui dan sudah mempunyai jam terbang yang tinggi, maka kita
akan dapat menebak suatu penyakit dengan jauh lebih mudah meskipun pesakit
belum mengatakan keluhannya. Contohnya ketika seseorang baru saja datang ke
tempat prakter pengobatan, pengobat (orang yang mengobati) akan melihat dia
dari cara jalannya, dari raut mukanya, dari signal-signal yang tampak dari
semua anggota tubuhnya sebelum dia sampai dan duduk di depannya. SubhaanAllaah,
keren kan?. Ok saya akan coba memberikan contoh. Apabila ada bapak-bapak yang
ketika dipanggil menghadap pengobat, walaupun dia mencoba berjalan tegak tetapi
tidak bisa ditutupi bahwa postur kedua bahunya menekuk ke depan yang ini
dimungkinkan akan mudah terserang flu, apabila terserang flu tidak
sembuh-sembuh, dan lama kelamaan flu tersebut akan menyebabkan bronchitis,
mudah mengakibatkan luka pada paru-paru dan bagian leher membengkak
sehingga dada sering tertekan dan aktivitas paru-paru pun terbatas. Setelah
yang sakit duduk di depan pengobat, dia tidak bisa menahan batuknya (ini akan
lebih menguatkan diagnosa dia bahwa pesakit ini bermasalah dengan organparu-parunya), setelah itu terjadi dialog antara pesakit dan pengobat yang ini
akan sangat meyakinkan pengobat tentang apa yang diderita pesakit. Dialog atau
wawancara ini disebut dengan anamnesa. Anamnesa ini akan memberikan informasi
lebih tentang penyakit-penyakit yang diderita. Karena terkadang penyakit yang
diderita tidak hanya 1 macam tapi bisa juga komplikasi yaitu terserang beberapa
penyakit sekaligus.
Ketika pengobat melakukan
anamnesa, jangan dikira itu hanya sebuah formalitas terlebih ketika diajak ngobrol
ngalor ngidul (tanpa arah). Itu adalah salah satu tehnik penegakan diagnosa
juga. Mungkin saat itu pengobat sedang melakukan diagnosa warna wajah saat
melihat wajah kita ketika kita berbicara, atau bahkan mungkin pengobat tersebut
sedang mendeteksi keadaan psikisnya, mengetahui keadaan emosionalnya, mentalnya,
dan sebagainya. Cara bagaimana kita ketika berbicarapun bisa menggambarkan keadaan
kesehatan seseorang. Kita ambil contoh saat anamnesa atau wawancara, terlihat
bahwa pesakit mempunyai rasa khawatir yang berlebihan, maka pengobat akan
langsung mengetahui bahwa rasa khawatir berlebihan berdampak pada organ
paru-paru dan limpa yang lemah karena rasa khawatir berdasarkan teori
Traditional Chinese Medicine (TCM) akan melemahkan kedua organ yaitu paru-paru
dan limpa. Tetapi ketika dilihat pesakit mempunyai rasa kesedihan yang amat dalam, maka pengobat langsung bisa mendeteksi bahwa organ yang terkena adalah
paru-paru dan jantung. Karena sedih ditimbulkan oleh keadaan yang mengecewakan,
menggelisahkan atau akibat luka, sakit derita dan rasa nyeri, semua itu akan
membuat paru-paru lemah dan paru-paru yang lemah akan bisa membuat orang mudah
sedih dan untuk organnya akan berefek ke jantung.
Betapa menyenangkannya ketika
berbicara tentang ilmu diagnosa, banyak sekali hal yang bisa kita ketahui tanpa
harus menjalani tes ini dan tes itu dengan biaya yang sangat besar. Tetapi kita
pun harus tetap menyadari bahwa berbagai tes yang dilakukan kedokteran pun
sangat bermanfaat untuk berbagai kesembuhan penyakit. Tidak ada yang sempurna
di dunia ini termasuk dalam hal pengobatan. Sehingga ketika kita sedang
berikhtiar ke suatu tempat baik itu secara kedokteran modern maupun
tradisional, maka hal tersebut tidak ada masalah. Yang terpenting adalah
keyakinan pesakit atau dalam istilah kedokteran biasa dikenal dengan pasien.
Keyakinan pasien akan sangat mendukung kesembuhan suatu penyakit. Apabila
seorang pasien datang ke seorang pengobat ternama, sinsei terkenal di seluruh
dunia tetapi dia tidak yakin dengan cara pengobatan yang dia lakukan maka itu
akan percuma. Tetapi apabila dia yakin dengan seorang dokter di rumah sakit
terpencil atau puskesmas dan dengan keyakinan yang besar untuk sembuh maka
biidznillaah ta`aala dia akan mendapatkan kesembuhannya. Jadi keyakinan akan
kesembuhan akan sangat mendukung sembuhnya suatu penyakit.
No comments:
Post a Comment