Tuesday, 14 January 2014

Efek Bekam Terhadap Organ Tubuh

Bekam sangat bermanfaaat bagi kesehatan terutama organ-organ di dalam tubuh. Efek bekam terhadap organ tubuh bisa dirasakan mulai dari efek bekam terhadap kulit, efek bekam terhadap otot, efek bekam terhadap tulang, efek bekam terhadap pencernaan, efek bekam terhadap darah, dan efek bekam terhadap sistem syaraf. Tulisan ini buah karya dari Dr. Ahmad Razak Sharaf dalam buku "Penyakit dan Terapi Bekamnya.

Berikut ini efek bekam terhadap organ tubuh:

A. Efek bekam terhadap kulit:
  1.  Bekam berperan menstimulasi folikel rambut dengan meningkatkan sirkulasi darah ke kulit sehingga meningkatkan suplai nutrisi yang baik untuk rambut dan akar rambut. (Pernah dilakukan suatu eksperimen pembekaman terhadap seorang pria yang berusia 35 tahun, terlihat bulu-bulu halus yang mirip dengan bulu punggung tumbuh pada bagian yang dibekam. Bulu ini bertambah panjang dan lebat sehingga mencapai 1.5 cm setelah dilakukan 140 kali pembekaman kering.
  2. Suhu kulit meningkat dan sebuah kawasan berwarna merah terbentuk. Ini menunjukkan terjadinya peningkatan metabolisme makanan di kulit dan kemanfaatan yang diperoleh sel-sel kulit dari darah yang sampai kepadanya.
  3. Aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar lemak meningkat, pori-pori kulit membuka setelah dilakukan pembekaman.
  4. Peranan bekam tidak terbatas pada pembersihan darah yang mengendap (stagnant blood) dari kulit, namun juga menghilangkan zat-zat berbahaya yang mengendap di bawah permukaan kulit.
B. Efek bekam terhadap otot
  1. Bekam berperan menstimulasi sirkulasi darah di otot sehingga menghilangkan kekejangan otot.
  2. Isapan bekam mengeluarkan gumpalan darah yang terdapat di dalam otot sebagai akibat memar di kulit.
  3. Bekam berperan mengantarkan oksigen yang dibutuhkan oleh serat-serat otot, meningkatkan penyerapan oksigen oleh sel-sel setelah pembekaman, sehingga menguatkan dan memperbaiki fungsi otot/
  4. Bekam berperan mengeluarkan zat asam laktat (lactic acid) dari otot sehingga menghilangkan kelelahan dan sumbatan otot.

C. Efek bekam terhadap tulang
  1. Bekam berperan menstimulasi sirkulasi darah di dalam persendian sehingga mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh penyakit rematik dan lain-lain.
  2. Zat nitrit oksida (NO) berperan mengurangi bengkak dan tertahannya cairan di persendian akibat dari pembengkakan.
  3. Bekam berperan menstimulasi membran sinovial (synovial membrane) untuk mengeluarkan zat minyak atau cairan sinovial (synovial fluid) yang berfungsi mengurangi pergesekan sendi, memudahkan gerak, dan pada akhirnya juga mencegah terjadinya kekakuan sendi.
  4. Dengan Isapan yang kadang-kadang mencapai 10 cm di dalam tubuh, bekam berperan meningkatkan rangsangan terhadap selaput di sekeliling tulang (periostium) untuk membangun tulang dan meningkatkan kadar kalsium tulang.
  5. Bekam berperan mengeluarkan zat-zat berbahaya yang mengendap di persendian seperti kristal-kristal asam urat yang menyebabkan penyakit gout dan kekakuan sendi.
D. Efek bekam terhadap sistem pencernaan
  1. Kuatnya isapan alat bekam mengatur sekresi asam lambung dan enzim pencernaan yang ada di lambung, sehingga meningkatkan kualitas pencernaan dan penyerapan makanan.
  2. Bekam berperan mengatur gerakan usus (Intestinal mmotility) melalui kuatnya isapan langsung atau melalui stimulasi saraf, terutama saraf vagus (nervus vagus) yang terhubung dengan usus melalui beberapa bagian di punggung.
  3. Bekam juga berperan menstimulasi sel hati dan sel pankreas serta memperbaiki fungsinya.
E. Efek bekam terhadap darah
  1. Bekam menstimulasi sirkulasi darah di tubuh secara umum melalui zat nitrit oksida (NO) yang berperan meluaskan pembuluh darah. Profesor Kentaro Tagaki, dosen Universitas Nagoya menegaskan bahwa semua terapi yang menstimulasi dan mengaktifkan sirkulasi darah di kulit, bermanfaat untuk meningkatkan respon sistem peredaran darah dan pembuluh darah di dalam tubuh secara umum. Efek serupa juga ditimbulkan oleh kuatnya isapan yang ditimbulkan oleh bekam terhadap bagian yang diterapi.
  2. Bekam berperan mengurangi darah dan cairan yang menyertai proses peradangan dengan cara mengeluarkan cairan-cairan ini dari celah-celah antarsel. Begitu pula zat-zat pemicu peradangan juga ikut dikeluarkna, misalnya zat histamin.
  3. Bekam juga berperan:
  • meningkatkan jumlah sel darah merah
  • meningkatkan jumlah sel darah putih
  • mengubah darah yang terlalu asam menjadi proporsional
  • membersihkan darah, sebagaimana dikatakan oleh Dr. Katashi, dosen di Universitas Osaka
F. Efek bekam terhadap sistem syaraf
  1. Bekam berperan menstimulasi ujung saraf sensori di kulit sehingga berakibat mengurangi rasa sakit melalui mekanisme Gate Control Theory yaitu menyibukkan jalur-jalur saraf yang mengirim sinyal rasa nyeri dengan stimulasi rasa nyeri yang lebih ringan (bekam), sehingga signal rasa nyeri semula tidak sampai pada ke otak. Bekam tidak hanya mengatasi rasa nyeri pada bagian yang diterapi, akan tetapi efeknya mencapai bagian-bagian lain yang berhubungan dengan saraf-saraf ini.
  2. Bekam beperan mengatur sinyal dan meningkatkan kecepatan sampainya sinyal saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang yang berhubungan dengan seluruh organ tubuh sehingga mengatur kerja organ-organ tersebut.
  3. Bekam berperan mengatasi berbagai masalah sistem saraf simpatik yang timbul karena kecemasan, takut, dan depresi. Problem-problem ini di antaranya berupa sakit kepala kronis, kelelahan, dan tekanan darah tinggi. Caranya dengan mengatur sinyal saraf pada sistem saraf simpatik.
  4. Sekalipun pasien merasakan sedikit sakit ketika melakukan terapi bekam, namun banyak pasien dan anak-anak yang tidur ketika sedang menjalani terapi bekam. Ini bisa dianggap sebagai efek bekam terhadap sistem saraf, meski sampai sekarang belum diketahui bagaimana proses terjadinya efek tersebut.

No comments:

Post a Comment